Tema yang didiskusikan:
Penting tidaknya PR bagi siswa full-day
Pemimpin Diskusi: Hillary Desiree Raharyani (04)
Moderator: Soraya Isfandiary Iskandar (15)
Pembicara: Nastiti Faradilla R. (09)
Notulis: Shinta Nastiti (14)
Peserta Diskusi:
TIM PRO:
- Bisyamsi Nawaijaya M. (02)
- Indra Wira Pratama (05)
- M. Galuh Ramadhan S. (07)
- Rabhi Fathan Muhammad (12)
TIM KONTRA:
- Aulia Ramadhani (01)
- Dita Auliya Ilmiyah N. (03)
- Kandi Wrahatnolo Prabowo P. (06)
- Mita Noviyanti (08)
- Nurani Fatma (10)
- Putri Andhika (11)
- Rizky Budiati Wahyuningtyas (13)
-----------------------------------------------------------------------------------
Pemimpin (Hillary Desiree R)
(salam)
(berdoa)
Hari ini akan mendiskusikan tentang penting tidaknya PR bagi siswa Fullday-school. Diskusi ini akan dipandu oleh moderator Soraya Isfandiary. Untuk itu, saya serahkan kepada moderator.
Moderator (Soraya Isfandiary)
(salam)
Saya sebagai moderator akan memperkenalkan notulis Shinta Nastiti dan pembicaranya Nastiti Faradilla. Peserta terdiri dari dua bagian, pro dan kontra. Selanjutnya, permasalahan lebih lanjut akan dibahas oleh pembicara, yaitu Nastiti Faradilla.
Pembicara (Nastiti faradilla)
(salam)
Saya akan memaparkan masalah yang akan didiskusikan pagi ini. Banyak sekolah di Surabaya yang melaksanakan fullday, yaitu dari pukul 06.30 sampai 15.00. Di sekolah, para siswa melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Itu masih belum cukup, karena di rumah, mereka masih harus mengerjakan PR yang diberikan oleh guru. Hal ini membuat siswa berpikir,”Di sekolah kan sudah belajar, masa di rumah belajar lagi?”. Dalam diskusi kali ini, kita akan membahas lebih detail, seberapa pentingkah PR bagi siswa full-day?
PR itu biasanya identik dengan soal yang susah untuk dikerjakan sendiri, sehingga banyak siswa memilih untuk mengerjakannya di sekolah dan cara yang paling mudah adalah dengan menyalin jawaban teman. Padahal, PR seharusnya dikerjakan dengan mandiri. Berikut ini adalah pendapat secara umum dari siswa yang pro terhadap PR maupun yang kontra.
Pendapat secara umum
Pro
PR diperlukan oleh siswa agar bisa belajar lebih mandiri dan agar siswa lebih menyukai tantangan dan menganggap ilmu adalah harta yang paling berharga di dunia
Kontra
PR banyak diberikan dengan soal yang sulit, sehingga banyak siswa yang mengerjakan di sekolah dengan menyalin jawaban temannya.
Silahkan kepada moderator untuk bertanya tentang pendapat peserta diskusi tentang tema kali ini.
Moderator
(mempersilahkan kelompok Pro untuk mengungkapkan pendapat)
TIM PRO
Galuh
Saya berharap PR bisa membuat siswa lebih mandiri, karena ketika di kelas, siswa sering tidak fokus. Kata teman saya, lebih baik saya diberi PR dan bisa dikerjakan di tempat les. PR akan sangat membantu untuk kemandirian siswa dan meningkatkan prestasi belajar.
Moderator
Kesimpulan: Biar siswa tidak bosan.
TIM KONTRA
Aulia
Menurut pendapat Galuh, PR penting karena banyak siswa di sekolah yang kurang fokus pada pelajaran. Apakah kalian menjamin kalo di rumah bisa lebih fokus? Fullday school, belum lagi les, pasti sampai di rumah tambah capek. Menurut kami, itu tidak akan membuat siswa fokus karena siswa lelah.
Sanggahan tim PRO
Bisyamsi
PR itu efisien untuk murid. PR bisa membuat siswa mandiri. Dari jam 6.30-15.00 kita fokus ke banyak pelajaran. Kalo di rumah, kita bisa fokus ke satu pelajaran saja.
Tim Kontra
Dita
Kalo misalnya ada pelajaran yang tidak diberi PR, berarti kita tidak bisa fokus dan mengulangi pelajaran itu dong?
Pro
Galuh (interupsi)
Bisa diulangi pertanyaannya?
Kontra
Dita
Kalo misalnya ada pelajaran yang tidak diberi PR, berarti kita tidak bisa fokus dan mengulangi pelajaran itu dong?
Pro
Galuh
Konsep PR disini yang paling utama dari guru adalah PR sebagai reminder. Kita disini diberi PR untuk mengingat kembali pelajaran di sekolah. Kalo kita tidak pernah dikasih PR, kita bisa belajar. Dan pasti ada konsekuensi kalo nggak mengerjakan PR.
Kontra
Rizky
Kalo misalnya dalam satu hari guru memberi PR, besok harus dikumpulin, berarti murid itu harus menyelesaikan PR malam itu agar tidak mendapat konsekuensi.
Pro
Rabhi
Pr bisa membantu kita untuk memanajemen waktu kita, yaitu waktu belajar dan bermain.
Galuh
Pr dibuat agar siswa bisa enjoy. Sebenarnya kami setuju dengan pendapat Rizky. Tapi bagaimana caranya kita membuat PR agar tidak membuat diri kita terlalu capek dan mengakibatkan kita tidak konsen. Selain itu, tidak mengurangi efektifitas PR itu. Jadi kalau PR-nya dikumpulkan besok, jumlah soalnya kan tidak banyak.
Kandi
Kita diberi satu PR yang untuk mengerjakannya lumayan menguras otak seperti hitungan atau hafalan. Kalau semisal PR itu harus dikumpulkan besok sehingga fokus kita hanya untuk pr. Lha, jika besoknya ada ulangan, mana yang harus kita dahulukan? Mengerjakan PR dan belajar untuk ulangan?
Efektifitas PR semacam pemahaman konsep ke PR nya dan cara pengerjaannya. Lihat realitas yang ada. Banyak yang mengerjakan PR di sekolah dan menyontek pekerjaan temannya. Itu akan mengurangi efektifitasnya. Jadi alangkah lebih baik kalau PR itu dikurangi.
Dita
Kata Galuh, kita bisa interupsi ke gurunya.
Galuh
Kita harus interupsi ke gurunya. Kalo besok ulangan dan guru mata pelajaran lain memberi PR, kita bisa bilang ke gurunya.
Dita
Bagaimana dengan guru yang tidak mau memberi dispensasi?
Galuh
Kembali ke diri kita, bagaimana mengatur efisiensi waktunya. Bagaimana waktu belajar dan waktu untuk mengerjakan PR.
Kandi
Semisal kita sudah berusaha minta dispensasi, tapi ternyata tidak diberi. Kita terpaksa mengerjakan hari itu juga. Padahal kita sekolah sampai sore, belum lagi les dan yang rumahnya jauh. Sampai di rumah, kita sudah capek. Kalau harus mengerjakan PR, tugas itu tidak akan diselesaikan dengan baik.
Bisyamsi
Ulangan dengan PR itu berbeda. Bagaimana caranya ulangan sama pr berjalan bersama. Kalo misal nya kita tidak sanggup mengerjakan PR , kita coba sebisanya dan setidaknya sudah berusaha. Pasti guru masih menghargai.
Kandi
Walaupun kita bisa me-manage waktu belajar dan ngerjain pr, lalu semisal kita belajar dulu, waktu mengerjakan PR kita tidak bisa fokus. Apa yang kita pelajari tadi untuk ulangan jadi lupa. Kalau kebalikannya, waktu kita tersita untuk mengerjakan PR sehingga saat belajar kita tidak fokus.
Bisyamsi
Kita harus buat sugesti yang baik. Kalau niat, paling tidak kita mensugesti kalo diri kita bisa.
Moderator
Kesimpulannya adalah Kandi bilang PR itu memberatkan. Bisyamsi bilang, kita harus mensugesti diri sendiri kalau kita bisa.
Pokok bahasan dua:
Hillary
Anak yang rumahnya jauh, pulang sekolah jam 3 tidak langsung pulang, sampai di rumah sekitar pukul 21.00-22.00. Bagaimana tanggapannya kalau ada PR? Pasti anak itu sudah capek, ngantuk, dan lain-lain.
Tanggapan:
PRO
Galuh.
Tolong beri contoh.
Hillary
Saya pulang jam 3. Kalau ada les, saya baru pulang jam 6 sore. Itupun tidak langsung pulang karena saya menunggu ayah saya pulang kerja. Sampai rumah jam 10 malam. Saya sudah capek dan kepikiran untuk besok. Harusnya kita sampai rumah untuk istirahat dan menyiapkan tenaga untuk besok. Bagaimana dengan PR?
Galuh
Jujur saya jadi orang munafik. Saya sebenarnya tidak terlalu suka dengan PR. Tapi kita lihat positifnya, efeknya untuk kita. Dengan waktu yang sedikit, mungkin bisa konfirmasi ke orang tua. Kalau tidak memungkinkan, kamu bisa mengerjakan PR di kantor ayahmu. Untuk les, jika kondisi sangat mepet, kamu tinggal lihat prioritasnya. Kalo misal les bisa di-cancel, ya di-cancel saja.
Dita
Menurut anda, PR lebih penting dari les?
Bisyamsi
Yang utama adalah sekolah. Target sekolah adalah lulus unas, dengan UH, UAS, UTS. LBB itu tambahan, jadi kita harus lebih memilih sekolah, karena sekolah yang meluluskan kita. Bukan LBB yang meluluskan kita.
Galuh
Ketika kita les di LBB pelajaran matematika, lalu besok ada PR fisika, bisa konfirmasi minta ganti pelajaran ke LBB-nya. Kita ingin dua kubu bisa disatukan. PR ada plus minusnya, dan ketika tidak ada PR juga ada plus minusnya.
Kesimpulan: tim Pro Bisyamsi bilang sekolah untuk lulus unas dan LBB untuk tambahan. Galuh bisa konfirmasi ke tempat lesnya untuk ganti pelajaran.
Hillary
Kalo PR diberi hari ini, dikumpulkan besok, dan hari itu kita les di LBB yang pelajarannya berbeda dengan PR kita. Apa bisa kita mengatur semua pelajaran di LBB, kan kalau di LBB semua sudah terorganisir?
Nurani
Menurut kami, pendapat Galuh benar. Tapi, kita kembali ke topik awal. Biasanya kita pulang sekolah jam 4. Sisa waktu kita tinggal 6 jam karena kita juga butuh istirahat. Bagaimana caranya mengatur waktu itu, kan susah kalau kita harus belajar banyak pelajaran? Katanya tadi PR untuk mengingat kembali pelajaran. Tapi menurut saya, belajar itu kesadaran masing-masing. Meskipun diberi PR, tapi kita tidak memiliki kesadaran, kita tidak mungkin menyelesaikannya dengan baik. Belum lagi kita harus belajar untuk pelajaran yang lain, sehingga kita bingung harus belajar yang mana dulu.
Moderator
Ada dua pokok bahasan:
1. Apabila di LBB, bukan cuma kita aja yang les nanti bentrok
2. Pr itu untuk mengingat kembali. Trus gimana kalo PR dikerjakan tapi bukan dari kesadaran sendiri.
Indra
Menanggapi pernyataan Hillary, kita kan tidak harus bertanya tentang PR pada waktu les. Kita bisa tanya di luar jam les, kan? Atau minta nomor handphone gurunya biar kita bisa tanya.
Moderator
Jadi itu solusi untuk tanggapan Hillary.
Hillary
Tapi tadi sarannya Galuh kan, kita bisa ganti guru.
Bisyamsi
Bimbel itu untuk tambahan pelajaran, bukan tambahan beban. Kalau sekali-sekali, mungkin tidak apa-apa.
Hillary
Kalau gurunya berhalangan?
Bisyamsi
Namanya bimbel pasti antisipasi apa yang mereka hadapi saat mengajar. Lagipula satu mata pelajaran bisa memiliki banyak guru.
Nastiti
Di bimbel kan yang les dari jenjang SD, SMP, SMA. Walaupun banyak guru tapi kan udah dijadwal guru-gurunya mengajar di kelas mana saja.
Bisyamsi
Kalau mau bikin suatu perjanjian, kita bisa menggugat bimbelnya. Kalau mereka tidak bisa mengantisipasi, bukan bimbel namanya.
Dita
Yang les kan tidak hanya dari sekolah kita. Bisa saja mereka juga tidak mau kalau pelajarannya diganti. Nanti kita dikira egois.
Rabhi
Kita bisa masuk ke kelas lain yang belajar dengan pelajaran yang kita butuhkan, walaupun itu bukan kelas kita.
Dea
Kalo kita mintanya satu kelas bagaimana?
Rabhi
Lho kita kan mintanya perorangan?
Moderator
(mengembalikan fokus) Hey, kita sudah melenceng dari topik. Tolong kembali ke topik awal ya. Jadi sekarang, tim pro dan kontra silahkan membuat kesimpulan.
Tim Kontra (menyimpulkan)
Mita
Kesimpulannya, PR itu sebenrnya penting, tapi kalau bisa porsinya tidak banyak dan jangka waktunya tidak mepet, ada jedanya Kalau bisa gurunya memberi PR di waktu weekend saja, jadi kita tetap ada kegiatan di rumah.
Tim Pro
Galuh
PR bisa untuk menambah prestasi kita. Tujuannya mulia. Kita bisa memiliki pandangan bahwa PR itu banyak sekali, tapi bagaimana kita menyikapinya. Saya harap, kita bisa berembug sama-sama tentang PR. Kita bisa temukan plus minusnya. Bisa menyatukan plus nya dan membuat Indonesia lebih baik.
Moderator
Jadi begini kesimpulannya,
Pro:
PR untuk Indonesia lebih baik.
Kontra:
Setuju, tapi harus diperhatikan waktunya karena terbatas.
PR itu perlu untuk belajar lebih mandiri. Selanjutnya diskusi ini saya serahkan kepada pemimpin diskusi.
Pemimpin diskusi
Waktu telah siang, diskusi kita tutup. Terima kasih kepada tim pro dan kontra. Semoga tidak ada salah paham.
(Berdoa)
(salam)
-- kasian ya yang jadi notulis -____-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar